Pernahkah Anda memikirkan apa yang terjadi ketika kulit Anda terluka  dan beberapa hari kemudian luka tersebut akan tertutup dan sembuh dengan  sendirinya?  Hal tersebut tak lepas dari peran sel-sel yang ada di  dalam tubuh untuk kembali membentuk jaringan kulit. Sel merupakan unit  fungsional terkecil dalam tubuh seluruh makhluk hidup tak terkecuali  manusia yang memiliki peran masing-masing pada jaringan atau organ tubuh  tertentu. Namun bagaimana sel-sel yang jumlahnya sangat banyak tersebut  dapat berkomunikasi membentuk suatu aksi tertentu? Pertanyaan tersebut  yang akan dijawab oleh para ilmuwan.
Sepuluh tahun belakangan ini  para peneliti telah mengetahui bahwa mayoritas sel tubuh dapat membentuk  saluran tabung nano ultra-tipis yang disebut sebagai tunneling  nanotubes (TNTs). Saluran ini memiliki ketebalan setara dengan 1/500  dari tebal rambut manusia dan merupakan salah satu mekanisme komunikasi 
 interseluler yang berbeda dari yang sebelumnya diusulkan. Pada tahun  2010, Dr. Xiang Wang dan Professor Hans-Hermann Gerdes dari University  of Bergen’s Department of Biomedicine menemukan bahwa sinyal elektrik  yang melewati tabung nano ini memiliki kecepatan yang cukup tinggi yaitu  sekitar 1-2 m/s. Mekanisme inilah yang menjelaskan terbentuknya  jaringan tubuh pada embrio manusia dan bagaimana luka dapat sembuh.Dr.  Wang menggunakan zat warna fluoresen untuk mendeteksi perubahan  intensitas yang terjadi selama perubahan potensial listrik pada membran  sel. Ketika dua sel terkoneksi oleh tabung nano yang dibentuk oleh salah  satu sel, terjadi depolarisasi pada membran sel tetangganya sehingga  terjadi perubahan potensial membran. Hal ini membuat indikator fluoresen  yang ada pada membran sel mengemisikan cahaya yang kemudian dianalisis  dengan spektrometer. Percobaan ini dilakukan berulang kali untuk  mendapatkan hasil yang dapat dipercaya secara statistik. Hasil  penelitian mereka ini telah dipublikasikan pada Proceedings of the  National Academy of Sciences (PNAS).
Tabung nano interseluler ini  sama sekali tidak permanen. Waktu hidupnya kebanyakan hanya beberapa  menit. Hal ini masih diteliti para ilmuwan karena tidak dapat  diprediksikan kapan sel membentuk saluran ini. Pembentukan saluran  tabung nano interseluler ini memang wajar ditemukan pada banyak sel,  tetapi hal ini memang tidak terjadi di semua sel. Penelitian ini juga  dilanjutkan untuk mendeteksi pembentukan tabung nano interseluler pada  sel otak untuk mengetahui mekanisme kerja pengiriman sinyal yang  terjadi.
Sumber : http://www.chem-is-try.org 

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar