Sabtu, 20 Agustus 2011

Kegunaan Dan Dampak Polimer Terhadap Lingkungan

Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus plastik dan kantong plastik (keresek).
Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak dapat membusuk. Atau menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Sampah polimer sintetis jangan dibakar, karena akan menghasilkan senyawa dioksin. Dioksin adalah suatu senyawa gas yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).

Sifat polimer bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat industri. Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :
  • Toksisitasnya
  • Daya tahan terhadap air, minyak atau panas
  • Daya tembus udara (oksigen)
  • Kelenturan
  • Transparan
Plastik vinyl chloride tidak berbahaya, tetapi monomer vinyl chloride sangat beracun dan karsinogenik yang mengakibatkan cacat lahir.
Plastik yang digunakan sebagai pembungkus makanan, jika terkena panas dikhawatirkan monomernya akan terurai dan akan mengontamiasi makanan.
Untuk mengurangi pencemaran plastik :
  1. Kurangi penggunaan plastik
  2. Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik,  sehingga dapat didaur ulang.
  3. Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
  4. Sampah plastik jangan dibakar.
  5. Untuk menghindari bahaya keracunan akibat penggunaan plastik :
  6. Gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti gelas.
  7. Gunakan penciuman, jika makanan/minumam  bau plastik jangan digunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar